Monday 26 January 2015

[Fanfic] Jinyoungie Ramble Monologue Show - Chapter 1

CHAPTER 1 – Jinyoungie Ramble Monologue Show : Ketika Yang Lain Tidak di Sini

Welcome to The Jung Jinyoung Deep Sleep Monologue Show.

Selamat malam, kembali bersama Jung Jinyoung divisi Otak dan Saraf. Hari ini, 20 Januari 2015. Selamat Tahun Baru bagi pendengar (?) baru acara ini. Kita awali dengan laporan cuaca hari ini. Pagi hari ini, ketika bangun ada mendung menggantung di sekitaran apartemen. Kenapa? Ayolah, ini masih musim dingin, mendung musim dingin itu hal biasa. 

Oke.

Alasannya bukan itu, tapi bangun pagi sendirian, menyiapkan sarapan sendiri, lalu buru-buru berangkat ke lokasi syuting itu tidak menyenangkan. Biasanya aku mandi paling akhir setelah yang lain selesai, tapi sekarang aku mandi pertama. Biasanya ada yang selalu minta tambah sarapan, ada yang sibuk sendiri di kamar dan tidak segera keluar untuk sarapan, ada yang makan sarapan dengan kelewat santai, dll. Tapi hari ini sepi. Aku tidak suka makan sendirian.
Lanjut ke laporan berikutnya, menjelang siang hari cuaca mulai cerah, cerah, dan semakin cerah hingga akhirnya kepanasan.

Oke (sekali lagi).

Kepanasan di musim dingin itu mustahil, tapi kecapekan iya. Syuting semakin menarik dan menarik, di episode kemarin aku ada adegan berkelahi melawan copet dan itu SUPER SERU. Untuk episode ini, tidak ada adegan laga lagi, tapi adegan menguras emosi. Serial dengan alur percintaan segitiga ini, jauh lebih menguras emosi dari yang kuduga. Lebih rumit untuk diselesaikan, walaupun aku sudah baca naskahnya sampai selesai dan sudah tahu bagian akhirnya, dan artinya aku juga sudah sedikit banyak tahu apa yang harus kulakukan jika berada disituasi seperti itu. Tapi demi apapun di dunia ini, aku tidak mau berada di situasi itu. Amiin! Berakting dalam situasi itu sudah cukup sulit, dan sutradara kami benar-benar luar biasa teliti dalam membaca ekspresi kami. Dan pandai pula meyakinkan kami untuk memperbaiki akting kami dengan menunjukkan hasil rekaman perbedaan akting yang sesuai dan tidak. Jadi mengulang-ulang satu adegan bukanlah hal yang aneh, menyebalkan, atau merepotkan. Hanya melelahkan... Heol!

Di tengah suasana syuting yang teramat cerah, ada seseorang yang membuatku merasa lebih sejuk tapi juga gerimis (awas flu!). Kwak Si Yang-ssi. Sebelum kalian semua berpikir aneh-aneh, akan kuluruskan. Aku TIDAK menyukainya seperti yang kalian pikirkan...
Seperti apa? Kalian bertanya seperti apa? Aku tahu, sewaktu kusebut nama Kwak Si Yang kalian pasti mengira beberapa hal:

  1. Aku iri karena dia lebih keren dari pada aku.
Ayolah, aku tidak serendah diri itu. Setidaknya aku punya banyak fans yang membuatku yakin aku tidak kalah darinya. Setidaknya urusan musik, kalau tinggi badan dan postur tubuhnya itu lain cerita.

  1. Kenapa bukan Min Hyo Rin?
Kalian mengira apa? Kalian mengira aku berpikir bahwa Min Hyorin-ssi tidak menarik? Kalian sudah gila? Lelaki mana yang bilang dia tidak menarik, kecuali dia tidak suka wanita. Aku? Aku sedang tidak berminat pada wanita...

  1. Aku suka dengan Kwak Si Yang-ssi.
Hmm... kalau aku bisa menjitak kepala kalian saat ini, pasti sudah kulakukan. Aiish, kalian ini benar-benar keterlaluan. Apa karena aku bilang sedang tidak tertarik dengan wanita itu artinya aku langsung tertarik dengan lelaki? Huh?! Jawab aku!
Asal kalian tahu saja ya... sekedar tubuh tinggi, bahu lebar dan wajah lembut sepertinya tidak mempan untukku. Kalau ditambah dengan senyum secerah matahari, hmm... rambut yang lebih panjang, mungkin aku akan lebih suka. Hmmm... apalagi kalau wajahnya pas saat memakai kacamata. Tipe idamanku, ahh.... (dia mengakui tertarik dengan lelaki =_=;)

Jadi kesimpulannya aku tidak sedang iri dengan Kwak Si Yang, tidak sedang naksir Min Hyorin, dan Kwak Si Yang bukan tipeku. Ingat, aku tidak langsung naksir dengan sembarang lelaki!! Harus yang lebih tinggi dariku, bahu lebar, postur bagus, senyum indah, rambut panjang, dan pas saat memakai kacamata. 

Kalian kenal lelaki seperti itu? Kalau iya, kenalkan padaku juga ya...

Apa? Kalian merasa ciri-ciri itu mirip dengan seseorang? Orang yang kukenal? Ah.. ah... hmm... uh... itu hanya perasaan kalian saja.

Kembali ke topik awal, kenapa Kwak Si Yang bisa memberiku angin sejuk dan hujan gerimis? Huh, kalau melihatnya dari belakang lama-lama... Lama... Perlahan-lahan, aku jadi ingin sosok yang membuatku sejuk setiap saat. Dengan senyuman secerah matahari, rambut indah sepanjang tengkuknya... Ahh... Tapi ketika dia berbalik, aku sadar kalau dia bukan orang itu. Jadilah aku mengalami gerimis suram.

Laporan berikutnya, di akhir hari salju tipis turun. Romantisnya~~ Tubuhku sudah lelah sekali. Di mobil menuju apartemen, aku mengecek SNS. Tampaknya yang lain sedang sibuk sekaligus bersenang-senang di Jepang. Ah andai saja aku tidak sedang syuting. Sambil membayangkan aku ada di Jepang aku tertidur. Tentunya buka deep sleep seperti sekarang. Hey! Aku hanya dibayar untuk sekali tayang dalam sehari. Lagipula bagian putar ulang memori belum aktif pada tidur sejenak seperti itu.

Aku sedikit bingung ketika Woobin-hyung (manager kami) membangunkanku untuk turun karena sudah sampai. Mendengar kata apartemen aku jadi ingin segera masuk, dan bertemu dengan yang lain. Tapi, aku sadar kalau mereka ada di Jepang saat mengecek ke kamar Channie (dan Shinwoo).
Padahal aku ingin melihat versi asli dari tubuh tinggi, bahu lebar, rambut sepanjang tengkuk, dan senyum secerah matahari itu. Meskipun dia mungkin tidak tersenyum karena sedang tidur. Aaaahhh... kalian cepatlah pulang.

Jadi bagaimana menurut kalian hari ini? Cuaca hari ini bervariasi, tapi rasanya awan mendung yang pasti datang dan pergi. Merindu itu tidak enak. Padahal mereka hanya pergi beberapa hari, tapi bosan kalau begini.

Baiklah sampai di sini ocehanku. Bagian mana yang akan dihapus dan bagian mana yang akan diingat? Entahlah, bukan aku yang menentukan. Dewan kepala divisi otak dan saraf Jung Jinyoung yang akan memutuskan. Semoga saja hal menyenangkan tetap tinggal dan hal menyebalkan (misalnya rindu dan sepi) segera dihapus. 

Sampai Jumpa besok, The Jung Jinyoung Deep Sleep Monologue Show berakhir di sini.

1 detik...
2 detik...
3 detik...

10 detik...

30 detik...

Kriiiiingggg!!!!!! Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinngggg!!!!! Alarm berdering dengan lantangnya...

“Uuuungghhh....!”, lelaki yang sedang terlelap itu menggeliat layaknya sedang menari balet. Kedua tangannya diangkat ke atas dan meregangkan seluruh tubuhnya, sesaat kemudian matanya yang mirip mata rubah itu mengerjap, dan mulai membuka. Saatnya dia bangun. 

Eumage chwihae rockin’ my body
This song is going to make you dance oh my baby
Eumage chwihae rockin’ my body
This song’s going to make you love like tonight

Jinyoungie, yang barusan bangun dari tidurnya, segera meraba-raba tempat tidurnya. Ahh, dimana?! Rupanya, ponselnya terselip di antara selimutnya yang berantakan. Senyum lebar terpasang di wajahnya, seseorang yang paling dirindukannya saat ini menelpon. Tanpa melihat layarnya pun dia sudah tahu. Ringtone itu khusus dia pasang untuk orang itu, karena orang itu yang menyanyikannya.

“Yeoboseyo~~, Shinwoo-ah!”, sapanya dengan suara serak dan senyum yang belum padam dari tadi. Sepertinya hari ini akan jauh lebih cerah dari kemarin... Meskipun di luar sedang gerimis...