CHAPTER 1 – Jinyoungie Ramble Monologue Show
: Ketika Yang Lain Tidak di Sini
Welcome to The Jung
Jinyoung Deep Sleep Monologue Show.
Selamat malam, kembali bersama Jung Jinyoung
divisi Otak dan Saraf. Hari ini, 20 Januari 2015. Selamat Tahun Baru bagi pendengar (?) baru acara ini. Kita awali
dengan laporan cuaca hari ini. Pagi hari ini, ketika bangun ada mendung menggantung di
sekitaran apartemen. Kenapa?
Ayolah, ini masih musim dingin, mendung musim dingin itu hal
biasa.
Oke.
Alasannya bukan itu, tapi bangun pagi sendirian, menyiapkan sarapan
sendiri, lalu buru-buru berangkat ke lokasi syuting itu tidak menyenangkan.
Biasanya aku mandi paling akhir
setelah yang lain selesai,
tapi sekarang aku mandi pertama. Biasanya ada yang selalu minta tambah sarapan, ada
yang sibuk sendiri di kamar dan tidak
segera keluar untuk sarapan, ada yang makan sarapan dengan kelewat santai, dll. Tapi hari ini
sepi. Aku tidak suka makan sendirian.
Lanjut ke laporan berikutnya, menjelang siang hari cuaca mulai cerah, cerah, dan semakin cerah hingga akhirnya kepanasan.
Oke (sekali lagi).
Kepanasan di musim dingin itu mustahil, tapi
kecapekan iya. Syuting semakin menarik dan menarik, di episode
kemarin aku ada
adegan berkelahi melawan copet dan
itu SUPER SERU. Untuk episode ini, tidak ada adegan laga lagi, tapi adegan menguras emosi. Serial dengan
alur percintaan segitiga ini, jauh lebih menguras emosi dari yang
kuduga. Lebih rumit untuk diselesaikan, walaupun aku sudah baca naskahnya
sampai selesai dan sudah tahu bagian akhirnya, dan artinya aku juga sudah
sedikit banyak tahu apa yang harus kulakukan jika berada disituasi seperti itu.
Tapi demi apapun di dunia
ini, aku tidak mau berada di
situasi itu. Amiin! Berakting
dalam situasi itu sudah
cukup sulit, dan sutradara kami benar-benar luar
biasa teliti dalam
membaca ekspresi kami. Dan pandai pula
meyakinkan kami untuk memperbaiki akting kami dengan menunjukkan hasil
rekaman perbedaan
akting yang sesuai dan tidak. Jadi mengulang-ulang satu adegan bukanlah hal yang aneh, menyebalkan, atau merepotkan. Hanya melelahkan... Heol!
Di tengah suasana syuting yang teramat cerah, ada
seseorang yang membuatku merasa lebih sejuk
tapi juga gerimis (awas flu!).
Kwak Si Yang-ssi. Sebelum kalian semua berpikir
aneh-aneh, akan kuluruskan. Aku TIDAK menyukainya seperti yang kalian pikirkan...
Seperti apa? Kalian bertanya seperti apa? Aku tahu,
sewaktu kusebut nama Kwak Si Yang
kalian pasti mengira beberapa
hal:
- Aku iri karena dia lebih keren dari pada aku.
Ayolah, aku tidak serendah diri itu. Setidaknya aku punya
banyak fans yang membuatku yakin aku
tidak kalah darinya. Setidaknya urusan musik, kalau tinggi badan dan postur tubuhnya itu lain
cerita.
- Kenapa bukan Min Hyo Rin?
Kalian mengira apa? Kalian
mengira aku
berpikir bahwa Min Hyorin-ssi tidak menarik? Kalian sudah gila? Lelaki mana yang bilang
dia tidak menarik, kecuali
dia tidak suka wanita. Aku? Aku sedang tidak berminat pada wanita...
- Aku suka dengan Kwak Si Yang-ssi.
Hmm... kalau aku bisa
menjitak kepala
kalian saat ini, pasti sudah kulakukan. Aiish, kalian ini benar-benar
keterlaluan. Apa karena aku bilang sedang tidak tertarik dengan wanita itu
artinya aku langsung tertarik dengan lelaki? Huh?! Jawab aku!
Asal kalian tahu saja ya... sekedar tubuh tinggi, bahu
lebar dan wajah lembut sepertinya
tidak mempan untukku. Kalau
ditambah dengan senyum secerah matahari, hmm... rambut yang lebih
panjang, mungkin aku akan
lebih suka. Hmmm... apalagi kalau
wajahnya pas saat memakai kacamata. Tipe
idamanku, ahh.... (dia mengakui tertarik dengan lelaki =_=;)
Jadi kesimpulannya aku tidak sedang iri dengan Kwak Si
Yang, tidak sedang naksir Min Hyorin, dan Kwak Si Yang bukan tipeku. Ingat, aku
tidak langsung naksir dengan sembarang lelaki!!
Harus yang lebih tinggi dariku, bahu lebar, postur bagus, senyum indah, rambut panjang, dan
pas saat memakai kacamata.
Kalian kenal lelaki seperti itu? Kalau iya, kenalkan
padaku juga ya...
Apa? Kalian merasa ciri-ciri itu mirip dengan seseorang? Orang yang kukenal? Ah.. ah... hmm... uh... itu
hanya perasaan kalian saja.
Kembali ke topik
awal, kenapa Kwak Si Yang bisa memberiku angin sejuk
dan hujan gerimis? Huh, kalau melihatnya
dari belakang lama-lama... Lama... Perlahan-lahan, aku jadi ingin sosok yang membuatku
sejuk setiap saat. Dengan senyuman secerah matahari, rambut indah
sepanjang tengkuknya... Ahh... Tapi ketika dia berbalik, aku sadar kalau dia
bukan orang itu. Jadilah aku mengalami gerimis suram.
Laporan berikutnya, di akhir hari salju tipis turun. Romantisnya~~ Tubuhku
sudah lelah sekali. Di mobil menuju apartemen, aku mengecek SNS. Tampaknya yang lain
sedang sibuk sekaligus bersenang-senang di Jepang. Ah andai saja aku tidak
sedang syuting. Sambil membayangkan aku ada
di Jepang aku tertidur. Tentunya buka deep sleep seperti sekarang. Hey! Aku
hanya dibayar untuk sekali tayang dalam sehari. Lagipula bagian putar ulang memori belum aktif pada tidur
sejenak seperti itu.
Aku sedikit bingung ketika Woobin-hyung (manager kami) membangunkanku untuk
turun karena sudah sampai. Mendengar kata
apartemen aku jadi ingin
segera masuk, dan bertemu dengan yang
lain. Tapi, aku sadar kalau mereka ada di
Jepang saat mengecek ke kamar Channie (dan
Shinwoo).
Padahal aku ingin melihat versi asli dari tubuh tinggi, bahu lebar, rambut sepanjang
tengkuk, dan senyum secerah matahari itu. Meskipun dia mungkin tidak
tersenyum karena sedang
tidur. Aaaahhh... kalian cepatlah pulang.
Jadi bagaimana menurut kalian hari
ini? Cuaca hari ini bervariasi, tapi rasanya awan mendung yang pasti datang dan pergi. Merindu itu tidak
enak. Padahal mereka hanya pergi
beberapa hari, tapi bosan kalau begini.
Baiklah sampai di sini ocehanku. Bagian mana yang akan dihapus dan bagian mana yang akan diingat? Entahlah, bukan aku yang menentukan. Dewan
kepala divisi otak dan saraf Jung Jinyoung yang akan memutuskan. Semoga saja hal menyenangkan tetap
tinggal dan hal menyebalkan (misalnya rindu dan
sepi) segera dihapus.
Sampai Jumpa besok, The Jung
Jinyoung Deep Sleep Monologue Show berakhir di sini.
1 detik...
2 detik...
3 detik...
10 detik...
30 detik...
Kriiiiingggg!!!!!! Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinngggg!!!!!
Alarm berdering dengan lantangnya...
“Uuuungghhh....!”, lelaki yang sedang terlelap itu
menggeliat layaknya sedang menari balet. Kedua tangannya diangkat ke atas dan meregangkan seluruh
tubuhnya, sesaat kemudian matanya yang mirip mata rubah itu mengerjap, dan mulai membuka. Saatnya dia
bangun.
♩♫Eumage chwihae rockin’ my body
This song is going to make you dance oh my baby
Eumage chwihae rockin’ my body
This song’s going to make you love like tonight♪♬
Jinyoungie, yang barusan bangun dari tidurnya, segera meraba-raba tempat tidurnya. Ahh,
dimana?! Rupanya,
ponselnya terselip di antara selimutnya yang berantakan. Senyum lebar terpasang di wajahnya, seseorang yang paling
dirindukannya saat ini menelpon. Tanpa melihat layarnya
pun dia sudah tahu. Ringtone itu khusus dia pasang untuk orang itu, karena
orang itu yang menyanyikannya.
“Yeoboseyo~~, Shinwoo-ah!”, sapanya dengan suara serak
dan senyum yang belum padam dari tadi.
Sepertinya hari ini akan jauh lebih cerah dari kemarin... Meskipun di luar sedang gerimis...