telah lama mendung menggantung
telah lama gumpalan tebal itu melayang
terbawa angin ke sana
dan kembali ke sini...
lama sudah titik-titik air bejatuhan
berjatuhan membawa berkah sembari petaka
atas suburnya sawah-sawah yang mengering
atas malangnya milik mereka yang terendam banjir
tak akan lama matahari muncul hari ini
begitu juga hari yang lalu juga esok
menjadikan hari terasa gamang
tak dingin tapi tak terik
hanya gerah
aku rindu...
aku kangen...
aku ingin...
aku menanti...
biru langit pagi hari
bergurat altostratus
bersulam dengan sirostratus...
menyejukkan mataku yang masih berpelukan dengan rasa malasku...
aku merindu...
aku menanti...
terus menanti...
terus merindu...
rona senja yang bersemu
ketika matahari mengecupnya
mengatakan. "aku pulang ke pelukanmu."
sekali lagi stratus bersama kumulus tipis
menghiasi kehangatan senja...
masih rindu...
masih ingin...
masih kangen...
masih menanti...
gelap malam yang pekat
tanpa segurat awanpun yang berani mengusik
karena bulan masih tertidur
dan bintang-bintang mengerling menggoda
awan masih juga tak berani mengusik
karena langit pekat itu sedang ceria
sang rembulan bangun,
dan senyumnya yang terang itu
membuat para berlian langit tersipu malu...
oh, Tuhan aku rindu
benar-benar rindu, menanti
Aku rindu ciptaanMu itu...
aku rindu lukisanmu yang selalu berada di atas bumi...
Aku, Merindukan LangitMu Ya Rabb
0 comments:
Post a Comment